Selasa, 21 Oktober 2014

Beberapa Perbedaan Kalender Hijriyah dan Masehi


Beberapa orang mungkin agak bingung ketika ada perbedaan-perbedaan antara kalender Hijriyah dengan Masehi. Seperti ketika terjadi perbedaan Hari Raya tidak pada tanggal bersamaan. Padahal yang di lihat tanggal kalender Masehi atau Syamsiyah sementara Hari Raya ditentukan kalender Hijriyah atau Qamariyah. Sebenarnya keduanya memang berbeda sehingga bisa saja terjadi sema tanggal tapi beda tanggal di kalender lain.

Dasar Perhitungan
Kalender masehi atau syamsiyah dasarnya ada pada peredaran bumi mengelilingi matahari.
Kalender hijriyah atau qomariyah dasarnya ada pada peredaran bulan mengelilingi bumi.

Jumlah hari
Dalam kalender Masehi setahun ada 365,25 hari, dibulatkan menjadi 365 dan 366 hari. 366 hari dalam setahun setiap empat tahun sekali, sedangkan pada tahun lainnya 365 hari.
Jumlah hari dalam sebulan yaitu 30 atau 31, kecuali bulan Februari yaitu 28 pada tahun biasa dan 29 pada tahun kabisat.
Dalam kalender Hijriyah jumlah hari dalam satu tahun sekitar 354,367 hari dibulatkan menjadi 354 dan 355 hari. Dalam 30 tahun ada 11 kali tahun yang jumlah harinya 355 hari sementara yang lainnya 354 hari.
Jumlah hari dalam sebulan yaitu 29 atau 30 hari, merupakan pembulatan dari satu kali periode bulan mengelilingi bumi yaitu 29,530 hari.
Jadi Hijriyah lebih sedikit 10 sampai 12 hari tiap tahunnya (umumnya antara 10 dan 11 hari tiap tahunnya). Sehingga lama-kelamaan tahun Hijriyah akan menyamai dan kemudian menjauhi dari tahun kalender Masehi. Sekitar tahun 21 ribu-an akan mulai saling menyamai, baik Hijriyah maupun Masehi, kemudian HIjriyah akan menjauhi Masehi.

Pergantian Tanggal atau Hari
Masehi. Pergantian tanggal dan hari ditandai atau batasnya dengan melewati pukul 24.00 atau 00.00 atau pukul 12 malam.
Hijriyah. Batas pergantian hari dan tanggal yaitu dimulai dari terbenamnya matahari, sehingga bisa muncul yang namanya istilah malam Minggu, malam Senin, dst. Karena malam dulu baru siang.
Sehingga dalam satu tanggal Masehi dapat mengalamai 2 tanggal berbeda pada Hijryah, begitu pun sebaliknya.
Misalnya saja pada tanggal 4 Oktober pukul 00.00-17.35 (matahari terbenam) yaitu tanggal 9 Dzulhijah, sementara pukul 17.35-24.00 masih tanggal 4 Oktober sudah tanggal 10 Dzulhijah. Jadi tanggal 4 Oktober bisa samadengan tanggal 9 dan 10 Dzulhijah tergantung waktunya pagi siang atau malam.

Garis Batas Tanggal Internasional
Pada kalender Masehi ada yang namanya garis batas tanggal internasional yang relatif terletak di 180 garis bujur. Dengan beberapa titik garis ada yang menikung.
Garis batas tanggal internasional di Pasifik.
Kalender Hijriyah garis semacam ini tidak juga ada kesepakatan di mana letaknya. Menurut sumber yang pernah kubaca batas tanggal ini dapat berubah-ubah tiap bulannya untuk kalender Hijriyah karena itu sulit untuk menyepakatinya. Bisa saja pada suatu bulan ada di Pasifik, beberapa bulan kemudian ada di Atlantik. Dasarnya tempat pertama yang mengalami perubahan bulan.
Selain itu juga kemunculan hilal atau bulan baru yang menjadi pertanda pergantian bulan setiap bulannya, tempat yang pertama mengalaminya juga bisa berbeda-beda. Sehingga pada saat yang bersamaan di suatu tempat ada yang harus menggenapkan bulan sampai 30 hari ada juga yang cukup 29 hari karena kemudian hilal sudah muncul.
Sehingga janganlah dulu bingung jika ada perbedaan penetapan Hari Raya yang berbeda antara di tanah air dengan di Arab hanya dengan memperhatikan tanggalan saja. Kalau sudah dibandingkan dengan yang lain boleh saja. Karena bisa jadi yang mengalami pergantian bulan terlebih dahulu adalah wilayah Arab dulu baru belakangnya mengikuti mengingat tidak juga ada kesepakatan tanggal internasional untuk Hijryah saat ini.
Jangan terlalu disama-samakan dengan kalender syamsiyah tanggalnya.

Manfaat yang dapat digunakan
Tentunya selain untuk menetapkan dan memperingati hari-hari besar dan keagamaan kedua sistem penanggalan ini juga masih mempunyai manfaat masing-masing yang berbeda satu sama lain.
Kalender Masehi dapat digunakan untuk mengetahui musim atau letak gerak semu tahunan matahari. Misalnya pada akhir tahun atau Desember posisi matahari dilihat dari bumi akan condong ke arah selatan. Hal itu juga berpengaruh terhadap musim di berbagai belahan dunia. Pada saat itu (akhir tahun sampai awal tahun) di belahan bumi uatara mengalami musim dingin sedangkan selatan musim panas.
Kalender Hijriyah dapat digunakan untuk mengetahui perubahan kenampakan atau fase bulan. Pada awal dan akhir bulan maka bulan tak akan terlihat (bulan mati atau bulan baru), namun bulan akan nampak bulat atau purnama pada pertengahan bulan sekitar tanggal 15.


Peringatan Tahun Baru
Masehi. Peringatan tahun baru tanggal 1 Januari selalu identik dengan pesta terutama pesta kembang api.
Hijriyah. Peringatan 1 Muharam lebih identik dengan pengajian, istighosah, dan kajian-kajian kerohanian lainnya dibandingkan dengan pesta kembang api.

Ref:
http://hidayahdakwah.blogspot.com/2013/07/perbedaaan-perhitungan-kalender-hijriah.html
dll.