Jerez 1996 - Penonton Paling Chaos
GP Spanyol di Sirkuit Jerez tahun 1996 nampaknya bakal mencatatkan sejarah baru dimana untuk pertama kalinya Pembalap Spanyol akan menjadi juara yang asa tersebut dibawa oleh seorang Alex Criville. Antusiasme penonton begitu tinggi mengingat ini terjadi di Spanyol sendiri. Meski Mick Doohan sudah mengejar sejak beberapa lap sebelumnya namun memasuki lap terakhir nampaknya Criville memiliki cukup keunggulan jarak yang membuatnya cukup aman.
Namun semua berubah sejak tikungan kesembilan hingga kesepuluh pada putaran terakhir. Tiba-tiba nampak para penonton sudah menginvasi arena balapan di bagian run off area seperti daerah rerumputan, gravel/kerikil, bahkan hingga kerb maupun tepian trek aspal. Sebenarnya kegilaan para fans Spanyol ini sudah nampak dari lap sebelumnya dimana sudah banyak fans yang berdiri tepat di pagar pembatas bahkan sebagian kecil fans ada yang turun hingga ke gravel. Namun tetap yang paling parah ada pada lap terakhir dimana penonton yang turun ke menginvasi trek sudah tumpah ruah sambil mengibarkan bendera Spanyol. Tentu saja hal ini membuat Criville agak sedikit terkejut dan mengurangi sedikit kecepatannya ketika melalui kerumunan orang. Sementara Doohan justru memanfaatkan kesempatan ini untuk merapatkan jarak dengan pemimpin balap. Hal berbeda yang dilakukan pembalap diurutan ketiga Luca Cadalora yang juga cukup banyak mengurangi kecepatannya terbukti dari tayangan video ia nampak makin jauh tertinggal setelah keluar dari kerumunan orang.
Hingga kemudian tiba di tikungan terakhir Doohan berhasil memaksa masuk dari sisi dalam tikungan dan menyusul Criville. Criville yang ingin mendapatkan posisinya kembali membuka akselerasi lebih awal namun hal ini justru membuatnya jatuh terpelanting. Akhir yang Tragis... Pupuslah harapan publik Spanyol kala itu sementara Mick Doohan berhasil merebut kemenangan.
Usut punya usut rupanya insiden ini diakibatkan karena komentator di sirkuit Jerez mengumumkan bahwa Criville sudah menang dan menjadi juara satu lap lebih awal, sehingga para penonton yang sudah sangat antusias menjadi salah paham dan nekat langsung menerobos arena balapan untuk memberikan selamat. Nampak setelah balapn usai para penonton meminta penjelasan dan menjadi kecewa berat setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Dan bagian yang paling sulit dimengerti adalah tidak adanya RED FLAG.
Link race dari akun youtube resmi motogp: KLIK DISINI
Sachsenring 2014 - Start Pitstop Paling Chaos
Ketika hujan tidak jadi turun dan trek mendadak kering. Inilah yang terjadi menjelang dimulainya balap kelas motogp di GP Jerman tahun 2014. Setelah menjalani warm up lap para pembalap menyadari bahwa kondisi trek sudah sangat banyak yang kering sehingga banyak yang beramai-ramai memasuki pit stop unutk mengganti motor dengan ban kering. Saking banyaknya pembalap yang mengganti motor maka hal ini membuat posisi start di pitlane tidak berarturan bertumpukan dan siapa cepat dia ada di depan tidak lagi sesuai posisi start sesuai hasil kualifikasi. Untungnya tidak terjadi insiden tabrakan selepas start terpadat ini.Di masa depan hal ini diatasi dengan membuat starting grid di pitlane yang digunakan jika banyak pembalap yang akan start dari pitlane
Moto2 Misano 2011
Inside para terjadi di moto2 Misano San Marino 2011 dimana pembalap Jepang Shoya Tomizawa mengalami low side dan terjatuh di tikungan kesebelas yang merupakan tikungan cepat. Sayangnya tubuhnya tidak langsung terhempas ke luar lintasan melainkan terhempas maju masih berada di lintasan dan tubuhnya tertabrak oleh Alex de Angelis dan Scot Redding. Tabrakan hebat ini tak terhindarkan dan menyisakan Shoya Tomizawa tergeletak tak bergerak di tepi lintasan. Namun balapan tetap berlangsung begitu saja tanpa adanya RED FLAG. Panitia lomba pun mendapatkan kritikan atas hal ini seusai balapan. Tentu saja hal ini sesungguhnya dapat membahayakan marshal ketika mengevakuasi Tomizawa namun untungnya tidak terjadi insiden susulan.
Pihak Official menjelaskan alasan mereka tidak adanya red flag karena petugas medis bisa cepat datang dan mengevakuasi para rider yang terjatuh dengan cepat.
Namun malang nasib Tomizawa, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya beberapa jam kemudian.
Bagaimana menurutmu? Balapan manakah dalam kondisi gila namun tanpa ada red flag hingga akhir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar