Jumat, 03 Desember 2021

Gerak Semu Tahunan Matahari



Gerak semu tahunan matahari adalah pergerakan semu matahari yang seolah-olah bergerak dari selatan ke utara dan kembali ke selatan setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena Bumi mengelilingi matahari (revolusi) dengan poros yang miring sekitar 23,5 derajat. 


S
ehingga terkadang bagian bumi bagian selatan lebih condong ke arah matahari di lain waktu bagian bumi utara yang lebih condong ke arah matahari. Fenomena ini menyebabkan matahari tidak terbit dan terbenam di posisi yang sama sepanjang tahun (bergeser dari utara ke selatan atau sebaliknya dari hari ke hari) serta pergantian musim di belahan Bumi utara dan selatan. Saat bagian utara Bumi condong ke matahari, bagian tersebut mendapat sinar lebih banyak dan siang lebih panjang sehingga terjadi musim panas di negeri empat musim. Sebaliknya, pada saat yang sama, terjadi musim dingin di bagian selatan Bumi.

Kejadian ketika matahari mencapai titik paling utaranya dalam gerak semu ini disebut titik balik utara yang terjadi antara antara 20–22 Juni. Sebaliknya, titik balik selatan terjadi ketika matahari mencapai titik paling selatannya, yaitu antara 20–23 Desember. Titik tengah di antara keduanya disebut ekuinoks.

Terus...

Apa Saja Pengaruhnya terhadap Kehidupan di Bumi ?

Ini dia diantaranya:

1. Adanya Angin Muson

2. Pergantian Musim Tiap Tahunnya

3. Perbedaan Lamanya Siang dan Malam Sepanjang Tahun

4. Perubahan Masuknya Waktu Sholat dan Waktu Puasa

5. Adanya Hari Tanpa Banyangan Dua Kali Setahun di Daerah Tertentu

6. Adanya Peristiwa Selalu Malam / Siang Selama 24 Jam di Daerah Kutub

7. Daerah yang sedang Dilewati Matahari Berpotensi Mengalami Peningkatan Suhu Udara


Yuk kita telisik lebih dalam lagi ::


1. Adanya Angin Muson

Kata "muson" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab (mosem), yang berarti musim. Angin muson biasanya merujuk pada perubahan musiman arah angin di sepanjang pesisir Samudera Hindia, khususnya di laut Arab, yang bertiup dari arah barat daya di India dan wilayah-wilayah di sekitarnya untuk setengah tahun dan dari timur laut untuk setengah tahun lainnya.

Muson barat adalah angin yang bertiup sekitar bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin, sehingga memiliki tekanan maksimum dan bersifat basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi utara dan selatan. Pada saat itu di belahan bumi utara mengalami musim dingin sehingga menyebabkan tekanan di utara lebih tinggi daripada selatan, maka angin bertiup dari utara (Asia dan Samudera Pasifik) menuju Australia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan).

Muson timur adalah angin yang bertiup sekitar bulan April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua Australia mengalami musim dingin, sehingga memiliki tekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas, sehingga memiliki tekanan minimum. Angin ini bersifat kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau. Bertiupnya angin ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara di belahan bumi selatan dan utara. Pada saat itu di belahan bumi selatan sedang musim dingin, sehingga menyebabkan tekanan di selatan lebih tinggi daripada utara. Hal ini menyebabkan angin bertiup dari selatan (Australia) ke utara menuju Asia melewati Indonesia. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan.


2. Pergantian Musim

Sebagaimana sudah kita bahas bersama pada poin angin muson. Gerak semu tahunan matahari menyebabkan perubahan musim, namun tidak hanya di Indonesia saja namun juga di seluruh dunia. Setiap daerah memiliki karakteristik musim yang berbeda. Ada yang mengalami empat musim atau hanya dua musim saja.

Ketika bagian bumi utara lebih condong ke matahari maka akan mengalami musim panas, sedangkan bagian selatan lebih sedikit mendapatkan cahaya matahari mengalami musim dingin. Berlaku sebaliknya.


3. Perbedaan Lamanya Siang dan Malam Sepanjang Tahun

Sebagai dampak adanya daerah yang lebih condong menghadap matahari adalah semakin lamanya penyinaran matahari, sehingga siang akan menjadi lebih lama.


4. Perubahan Masuknya Waktu Sholat dan Waktu Puasa

Waktu sholat ditentukan berdasarkan posisi matahari. 

Waktu subuh dimulai dari munculnya fajar atau cahaya matahari di ufuk timur dan berakhir ketika telah telah nampak (terbit) lingkaran matahari walau sedikit

Waktu dzuhur dimulai setelah matahari tergelincir dari posisi tepat di tengah (waktu istiwa) agak ke barat yang dapat ditandai dengan bayangan benda minimum atau bahkan tidak ada, kemudian akan semakin panjang.

Waktu ashar dimulai ketika bayangan benda samadengan panjang bendanya (+ panjang bayangan ketika waktu istiwa')

Waktu maghrib dimulai ketika terbenamnya seluruh lingkaran matahari sampai hilangnya mega merah

Waktu isya' yaitu setelahnya sampai waktu subuh

Sedangkan waktu puasa dimulai dari masuknya waktu subuh sd masuknya waktu maghrib

Semuanya dipengaruhi oleh penyinaran / penampakan posisi matahari.


5. Adanya Hari Tanpa Banyangan Dua Kali Setahun di Daerah Tertentu

Maksudnya ketika matahari tepat berada di tengah (waktu istiwa) sekitar pukul 12.00 siang maka bayangan benda yang tepat tegak lurus dengan matahari akan hilang (bayangan yang mengarah ke samping).

Daerah yang bisa mengalaminya berada di sekiar posisi astronomis rentang 23,5 derajat lintang utara s.d. 23,5 derajat lintang selatan. Termasuk yang mengalaminya adalah seluruh wilayah Indonesia. Dan tiap daerah memiliki tanggal yang bervariasi untuk mengalamai ini. Pada kondisi ini berpotensi meningkatkan suhu lingkungan setempat.

Setahun terjadi dua kali kecuali daerah yang berada di titik balik utara dan selatan.

Ketika matahari berada tepat di atas ka'bah maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk meluruskan arah kiblat di seluruh muka bumi yang masih mengalami penyinaran matahari. Bayangan benda yang tegak lurus dengan tanah akan menghasilkan bayangan yang arahnya lurus ke ka'bah. Terjadi sekitar tanggal 27 Mei dan 15 Juli (bsa selisih satu hari) tiap tahunnya.


6. Adanya Peristiwa Selalu Malam / Siang Selama 24 Jam di Daerah Kutub

Ketika matahari berada di sekitar titik balik utara / selatan di daerah kutub akan mengalami penyinaran sepanjang hari sedangkan daerah kutub yang berlawanan tidak mendapatkan penyinaran sepanjang hari


7. Daerah yang sedang Dilewati Matahari Berpotensi Mengalami Peningkatan Suhu Udara

Hal ini masih ada kaitannya dengan peristiwa pada nomor 5, karena pencahayaan matahari lebih tegak lurus sehingga cahaya yang diterima lebih kuat. Terutama jika langit tanpa awan.


Nah itu tadi pengaruh dari gerak semu tahunan matahari. Nah...

Apa Jadinya Seaindainya Jika Tidak ada Gerak Semu Tahunan Matahari ?

Semisal Bumi berotasi tanpa kemiringan (0 derajat)

1. Musim / cuaca di suatu daerah akan tetap sepanjang tahun.

2. Waktu sholat dan puasa akan sama dan merata sepanjang tahun.

3. Lamanya siang dan malam akan sama antara daerah kutub dan ekuator.



Masih penasaran dengan posisi gerak semu tahunan matahari tiap bulanannya??

Cari tahu dengan memiliki kalender keren ini :)

Dapatkan segera di shopee


Dilengkapi dengan posisi gerak semu tahunan matahari tiap bulannya. Wah pasti kerennn...

Dapatkan di Kalender ini:


Klik Gambar 

Catatan: 

Masih merupakan gambaran kasar artinya tidak sama persis tapi sebagai pendekatan karena terdapat kendala dalam memperhitungkan tinkgat kebulatan bumi dan bagian bumi yang terkena sinar matahari. Bisa mengetahui ketika matahari berada di atas Indonesia, sehingga bisa mengantisipasi udara panas.


Referensi:

wikipedia

kaskus

pustakadigitalindonesia blogspot

Optimasi Distribusi Pencahayaan Alami Terhadap Kenyamanan Visual di Toko "Oen" Di Kota Malang (Andrew Setiawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar