Senin, 01 Desember 2014

Inspirasi Hebat dari Para Pembalap Motogp

Sebuah pelajaran bisa datang dari mana saja. Salah satunya dari dunia persaingan yang satu ini. Bukan cuma soal hiburan seperti ketegangan di atas lintasan, aksi salip-menyalip, jatuh bangun, melaju dengan kecepatan tinggi. Namun juga masih ada beberapa pelajaran yang dapat diambil darinya. Beberapa diantaranya bisa jadi pelajaran dan juga inspirasi yang bagus untuk ditiru seperti yang berikut ini:

Segera fokus terhadap hal yang akan kita hadapi dan jangan berlarut-larut dengan masa lalu. 
Segera melupakan hal buruk yang sudah terjadi di belakang. Jadikanlah peristiwa di masa lalu tersebut sebagai pembelajaran bukannya penyesalan yang berlarut-larut. Karena hal-hal seperti itu bisa mengganggu kita untuk beraktifitas di kemudian hari, membuat kita susah untuk berkonsentrasi dan untuk bergerak maju.

Pantang menyerah dan terus berusaha.
Walau seperti sudah percuma saja pada akhirnya namun beberapa dari mereka tetap tidak mau menyerah. Julian Simon Le Mans 2012, yang masih memaksakan untuk finis sampai harus mendorong motornya di garis finis.
Thomas Luthi juga tidak menyerah walau sudah gagal berkali-kali untuk meng-overtake Esteve Rabat hingga percobaannya di lap terakhir tetap gagal sampai sempat membuatnya melebar di lap terakhir namun ia tak mengendurkan serangan dan tetap menempelkan jaraknya dengan Rabat dan akhirnya keberuntungan datang dan ia bisa menang di meter-meter terakhir.

Selalu siap menghadapi hal-hal tak terduga.
Tetap siap walau keadaan berubah dengan cepat tak seperti yang telah direncanakan.
Misalnya ada hujan turun di tengah lintasan. Balapan dihentikan dan diulang. Hal-hal seperti ini kadang kala bisa merusak atau membuyarkan konsentrasi, tapi kita tetap harus fokus dan siap.
Hal-hal seperti ini juga dapat terjadi dalam kehidupan semua orang.
 

Tetap murah senyum dan terlihat ramah dalam keadaan senang ataupun susah.
Ini dia yang ditunjukkan Valentino Rossi beberapa tahun terakhir ini, terutama sejak 2012 saat tahun ke dua bersama Ducati ternyata ia maih menemui kesulitan, namun ia tetap masih bisa tersenyum. Juga setelah jatuh bersama Bautista di Mugello 2013 saat sedang di garasi di pitstop saat disorot kamera masih sempat ia menyapa fansnya sembari agak tersenyum yang kemudian mendapat sambutan dari para penonton, ya mungkin juga karena sedang ada di kampung halamannya. Cek
Pembalap lain yang juga terkenal murah senyumnya adalah Marc Marquez.

Sportifitas dan Respect
Sportifitas memang sudah menjadi hal yang wajib dalam tiap pertandingan olahraga. Serta dapat saling menghargai dan menghormati antar sesama rival. Hal ini dapat ditunjukkan dengan saling bersalaman setelah perlombaan usai. Seperti saat Rossi menyalami Nicky Hayden setelah Hayden berhasil mematahkan dominasinya di tahun terakhir era 990cc. Contoh lain ketika mendiang Simoncelli bersenggolan dan terjatuh dengan Bautista di lap terakhir di Jerez 2008 keduanya nampak bisa berangkulan pasca insiden itu.
Salaman antara dua penguasa motogp era 990cc

Tak ada orang yang benar-benar bisa luput dari yang namanya kesalahan.
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Mereka juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan serta hal-hal lain seperti ketakutan dan trauma.
Pembalap sekaliber Valentino Rossi pun masih bisa terjatuh (saat balapan), dan salah strategi seperti yang terjadi di Austin dan Assen 2014, serta Jorge Lorenzo yang blunder jumped start yang cukup parah di Austin, lampu nyala merah malah jalan, padahal ia sudah ratusan kali melakukan start sebelumnya.

Kesuksesan kadang hadir disertai dengan keberuntungan yang sudah didahului dengan usaha dan kerja keras.
Tidak ada kesuksesan atau keberhasilan yang hanya karena keberuntungan belaka tanpa disertai usaha dan kerja keras.
Seperti yang terjadi pada Nicky Hayden musim 2006 dimana ia juga masih ada usaha untuk konsisten finis sehingga walau jumlah kemenangan kalah banyak dari Rossi ia tetap bisa juara dunia.
Kasus lain di Jerez 2011 juaranya adalah Lorenzo yang bisa dibilang sebelum balapan sudah mengaku pasrah jika kondisi basah, walau begitu ia tetap berusaha tetap di atas motor dan tidak terjatuh ketika satu per satu dari pembalap di depannya terjatuh.
Yang lainnya lagi ada Thomas Luthi di Valencia 2014 seperti yang sudah diceritakan di atas di mana Rabat yang memimpin hingga saat terakhir justru melakukan kesalahan kecil yang membuatnya tersusul di depan garis finis sehingga Luthi mampu memenangi balapan tersebut. Antara kerja keras, pantang menyerah, dan keberuntungan.


Lupakan Kesuksesan Masa Lalu, Jika Masih Ingin Maju
Ini dia salah satu pelajaran hebat dari seorang legenda hidup Motogp Valentino Rossi. Memang benar saja kesuksesan kadang bisa membuat kita terlena. Walaupun di sisi lain bisa untuk dijadikan motivasi tetapi kalau dipikirkan terlalu banyak justru akan membuat kita terlena. Terlebih-lebih seiring berjalannya waktu berbagai macam kondisi juga akan senantiasa berubah.
Berikut ini rahasia kesuksesan Rossi diumur ke 35 tahun seperti yang dilansir Crash:
“Saya pikir rahasianya adalah untuk mengetahui Anda masih ingin menjadi bagian dari permainan ini. Untuk melakukan itu, Anda harus melupakan semua kemenangan yang Anda toreh di tahun-tahun sebelumnya, dan memiliki kerendahan hati yang luar biasa.
“Anda juga harus menyadari, jika ingin terus maju Anda wajib bekerja keras. Jika Anda terlalu banyak memikirkan kesuksesan masa lalu dan berkata, ‘Well, saya sudah memenangi sembilan titel dunia dan juara 100 kali lebih’, Anda lebih baik di rumah. Olahraga ini, rival, ban, motor, semuanya berubah, jadi Anda harus bekerja lebih keras. Jika tidak, Anda tamat,” lanjutnya.


Hanya Mendengarkan Satu Orang saja dalam Sebuah Tim Dapat Mengakibatkan Bencana di Masa Mendatang 
Pabrikan Yamaha dan Honda sedang mengalami masa-masa tersulitnya pada tahun 2023. Tak ayal menurut manajer tim ducati itu karena kesalahan  mereka sendiri yang hanya fokus mengembangkan motor berdasarkan pembalap top mereka saja.

"Kesalahan strategis mereka adalah hanya fokus pada 'suara' satu pembalap, mendasarkan pengembangan motor mereka pada hasil dan umpan balik dari pebalap terkemuka dari masing-masing merek," bilang Gigi kepada La Stampa seperti dikutip dari Crash.

"(Padahal) seringkali apa yang dikatakan pebalap top, sang juara, tidak benar, karena bakatnya menutupi masalah yang dialami motor tersebut," sambung pria yang menjadi otak dibalik kebangkitan Ducati itu.


Waktu itu Sangat Berharga Meski Hanya Satu Detik

Satu detik lebih lambat dalam catatan waktu kualifikasi bisa membuat pembalap turun 10 posisi. Bahkan sepermilibdetikpun mampu membuat perbedaan. Oleh karena itu waktu sangat berharga walau hanya sepermili detik alias 0,001 detik.



Sebagai penggemar motogp memang kadang kala tidak selalu hanya disuguhkan dengan pertarungan yang mendebarkan dan hiburan lainnya, tapi juga dibalik itu ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik yang mungkin bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari dimana diantaranya bisa merubah cara berpikir kita mengenai suatu hal yang sebelumnya belum pernah terpikirkan oleh kita.
Tapi ada satu hal yang jelas tidak boleh ditiru dari mereka.
Satu hal yang jelas tidak boleh ditiru adalah meniru gaya balap mereka saat kita berkendara di jalanan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar